PUISI NATAL
Yesus, lahirlah di sini...
Yesus. Lahirlah di sini, tataplah kami
Kami rindu suasana Betlehem
Tentram..laksana surge yang jatuh ke Bu mi
Lihatlah di sini, tataplah kami
Kedamaian perlahan berganti permusuhan dan rasa benci
Perbedaan membuat kami saling
menikam
Anak-anak takut pulang ke rumah,
Sebab pipinya memar digeplak tangan kekar sang ayah
Abangnya tak pernah rindu
pulang ke rumah,
Sebab papa dan mamanya tak
henti saling menyesah
Yesus,, lahirlah di sini tataplah kami
Persahabatan semakin jauh meninggalkan kami
Tak ada kawan sejati, sebab hidup adalah arena berebut
sesuap nasi
Tak perlu mengasuh nurani, karena di sini hanya perlu
sebuah belati
Tak ada kawan sejati, sebab kemiskina telah membuatnya
mati
Datanglah ke sini, lihatlah kami
Teman kami mulai sulit tersenyum, sebab harapan sirna
perlahan-lahan
Krisis memaksa bapaknya dirumahkan perlahan-lahan
Mamamanya pun sering termenung, mengingat kebutuhan yang
terus membubung
Di sini kami terhempas, lemas..
Kami mau bersandar, tapi tak ada pundak kekar
Kami mau mengadu, tapi tak ada yang patut memandu
Pemimpin negeri, semua bandit
dan badut
Ya, bandit yang memerkosa
bangsa ini
Badut yang membodohi kami dan mereka
Semua pendusta!
Yesus, lahirlah di sini
Ajari kami cara bersuka cita
Tanpa lacur. Sehingga hidup kami berharga
Lahirlah di sini
Bermarga Purba bersuku Batak
Berrambut keriting sebagai orang Papua
Bersuku Dayak, Ambon, atau apalah..
Lahirlah di sini
Agar kami tahu bagaimana damai Betlehem

Bagus...
ReplyDeleteHanya saja, waktu pembacaannya ada beberapa hal yang perlu dilatih kembali.
Misalnya, mimik wajah, pemenggalan kata dan kalimat, intonasi.
Latar suara/musik pun perlu di berikan, agar puisi itu lebih hidup.
Lain kali kita mainkan lagi yang lebih mantab bro...
Teruslah berkarya, dan biarlah TUHAN yang termulia..
Iya bang.. Masih butuh latihan lagi... Ciptaan abang kan Puisinya ?? ase husertahon penciptani bang :D
ReplyDeleteDiateitupa ma bani puisi ni Ham on :)